Kamis, 09 November 2017

Makalah Alam Semesta ( Tata Surya )




MAKALAH
ALAM SEMESTA ( TATA SURYA )

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu Drs. Suwondo, M.Pd.



 





                                                                                                                

Disusun oleh :
Afridatul Figriyana                 (1586206052)
Dellta Putri Asmaningrum      (1586206053)
Desi Triyani                             (1586206055)
Hadi Nur Samsi                      (1586206057)


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PGRI PACITAN
PACITAN
2017














BAB I



PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang

Ilmu alamiah atau sering disebut juga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala dalam alam semesta dengan akal sehingga timbul konsep. Sedangkan ilmu alamiah dasar hanya membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu alamiah.

Salah satu konsep dasar dari ilmu alamiah yaitu alam semesta. Alam semesta atau jagat raya didefinisikan sebagai ruang dan waktu dimana semua energi dan materi berpadu. Terjadinya alam semesta telah dipelajari oleh manusia sejak dahulu. Terbentuknya alam semesta menjadi teka-teki yang menyibukkan bagi umat manusia. Alam semesta terdapat banyak galaksi di dalamnya, galaksi dimana kita berinduk diberi nama milky way atau bimasakti. Galaksi merupakan kumpulan 100 milyar bintang-bintang, salah satunya adalah Matahari atau pusat tata surya kita.

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, satelit alami yang telah teridentifikasi dan jutaan benda langit lainnya.

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.      Bagaimana teori pembentukan alam semesta?

2.      Bagaimana teori terbentuknya galaksi dan tata surya?

3.      Apa saja planet-planet dalam tata surya kita?

4.      Apa saja benda-benda langit lain dalam tata surya!

C.    Tujuan

1.      Menjelaskan tentang teori-teori pembentukan alam semesta dan tata surya

2.      Menjelaskan tentang teori terbentuknya galaksi dan tata surya

3.      Menyebutkan planet-planet dalam tata surya

4.      Menyebutkan benda-benda langit lain dalam tata surya

BAB II

PEMBAHASAN



A.      Teori Terbentuknya Alam Semesta

Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi. (Abdullah dan Eny : 34)

Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta. Berikut teori-teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta :

1.      Teori Keadaan Tetap (Steady-state theory)

Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun tetap sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan demikian teori ini secara ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya. Tanpa awal dan tanpa akhir.

Dengan diketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi bumi yang dihubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi dari hasil pemotretan satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spektra yang menuju ke panjang gelombang yang lebih besar yaitu menuju merah. Dari hasil penemuan ini menggunakan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi).

2.    Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)

Hipotesis teori dentuman besar (Big-Bang) dikemukakan pertama kali oleh George Lematitre. Teori ini menyebutkan bahwa asal usul alam semesta dimulai dari sebuah primeval atom atau atom yang sangat padat. Suatu saat karena terlalu padat dan memiliki energi kalor yang tinggi, atom ini meledak hingga semua materinya terlempar ke seluruh penjuru ruang hampa yang ada di sekitarnya. Sejak ledakan itu, semua partikel ledakan atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi hingga ribuan juta tahun. Dari ekspansi tersebut timbulah dua gaya yang saling berlawanan yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis. Teori ini menyebutkan bahwa suatu waktu, ekspansi tersebut pasti akan berhenti. Berarti secara umum teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap karena mengenal penciptaan dan kiamat.



B.       Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya

1.      Galaksi

Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam),  gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.

Ada satu Hipotesis (dugaan sementara yang harus teruji kebenarannya sehingga ia menjadi teori), yaitu hipotesis Fowler (1957), menurutnya 12 ribu tahun yang lalu, galaksi kita tidak seperti keadaan seperti sekarang ini, ia masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasayang bergerak perlahan melakukan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat, karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar pada sumbunya. Saat kontraksi massa bagian luar banyak yang tertinggal. Bagian yang berkisar (berputar) lambat dan mempunyai berat jenis yang besar akan membentuk bintang-bintang. Dengan cara yang sama bagian luar yang tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet. Demikian juga planet membentuk satelit bulan. Galaksi, tempat matahari kita berinduk diberi nama MILKY WAY atau BIMA SAKTI.

Macam-Macam Galaksi

a.      Galaksi Elips

Galaksi Elips merupakan galaksi yang sudah tua, terbentuk dari bintang-bintang yang sudah tua, lebih redup dibandingkan tipe spiral dengan banyak bintang merah besar, pambentukan bintang baru sudah berhenti.

b.      Galaksi Spiral

Galaksi Spiral berbentuk spiral amat besar dengan inti di tengah (nukleus) dan lengan spiral dan cakram (disk). Pada lengan ini terkonsentrasi debu dan gas (nebulae) dimana terdapat pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari samping, galaksi ini tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya, serta terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang yang disebut Globular Cluster. Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Salah satu contoh galaksi spiral adalah galaksi Canes Venatici.

c.       Galaksi Tak Beraturan

Galaksi Tak Beraturan terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda berwarna putih kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-bintang tersebut bertebaran gas dan debu luar angkasa. Banyaknya galaksi berbentuk tak beraturan ialah 3%.

d.      Galaksi Bima Sakti

Induk dari matahari kita ialah galaksi Bima Sakti atau Milky Way, karena berdasarkan pengamatan, Galaksi Bima Sakti bila dilihat dari atas berwujud seperti spiral raksasa yang berputar. Dari samping terlihat seperti elips yang sangat besar. Bintang-bintang bertebaran dalam lengan spiral, diantaranya matahari kita. Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000 tahun cahaya dari ujung atau pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti bergaris tengah 100.000 tahun cahaya. Makin ke tengah, tebaran bintang makin merapat dan diperkirakan pusat galaksi merupakan bola bintang raksasa sehingga galaksi ini berbentuk bulat pipih seperti kue cucur.

2.      Tata Surya

Tata Surya terdiri dari matahari, delapan  planet dan berbagai benda langit seperti satelit, komet, dan asteroid. Tata Surya tak lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-benda langit dan satu bintang. Tata Surya adalah bagian kecil dari galaksi.

Kita kenal dengan delapan planet, dari delapan planet tersebut terbagi dua bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang dekat dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus termasuk planet luar. Terdiri dari benda-benda seperti meteor-meteor, planet, satelit, komet-komet, debu dan gas antar planet yang beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Banyak teori yang dikemukakan tentang terbentuknya tata surya namun dari beberapa teori tersebut belum ada satu pun yang diterima oleh semua pihak, teori-teori tersebut diantaranya : Hipotesis Nebuler, Hipotesis planettesimal, Teori Tidal atau Teori pasang surut, Teori Bintang Kembar, Teori Creatio Continua, dan Teori awan debu.



Macam-Macam Teori Tata Surya

a.      Hipotesis Nebular

Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya.

b.      Hipotesis planettesimal

Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang menyatakan bahwa system tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut Planettesemal. Planettesemal merupakan benda-benda kecil yang padat. Teori ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi planet itu.

c.       Teori Tidal atau teori pasang surut

Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya planet merupakan percikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal yang besar akan menjadi planet baru disebabkan karena bergerak mendekatnya dua matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam teori diatas bahwa dua bintang yang saling mendekat akan membentuk planet yang baru.

Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet itu berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi.



C.    Bagian-bagian Tata Surya

1.    Matahari

Matahari merupakan tata surya yang paling besar, dimana 89% massa tata surya terkumpul pada matahari. Matahari merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya, matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit : fotosfer, chromosfer dan corona. Pada pusat matahari suhunya mencapai jutaan derajat celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya + 60000oC dan memancarkan hampir semua cahaya.

Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :

a.    Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.

b.    mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta mengontrol peredaran planet lain.

c.    Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.



2.    Planet Merkurius

Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserap. Garis tengahnya 4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.

3.    Planet Venus

Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dikenal dengan Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore dan pagi hari. Mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon dioksida tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen. Planet ini tidak mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km, Rotasi venus+ 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari.



4.      Bumi

Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak bumi dan matahari 149 juta km. Bumi mengalami rotasi 24 jam, bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah satelit yaitu bulan. Bumi mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari.

1)      Gerak Rotasi Bumi

Pepatan bumi besarnya 1/300 hingga dapatlah dianggap bumi memiliki bentuk bola. Titik pusatnya berimpit dengan titik pusat bola langit. Para sarjana dari Yunani seperti Pythagoras, Philolaus, Herakleitos dan Kopernikus dari Polandia mengemukakan bahwa bola langit tetap tinggal diam sedang bumi berputar pada sumbunya dari barat ketimur dan disebut rotasi yang arahnya sama dengan arah revolusi. Akibat rotasi bumi :

a.       Gerak semu harian dari matahari yang seakan-akan matahari, bulan, bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya terbit dari Timur dan terbenam di barat.

b.      Pergantian siang dan malam, di mana separuh dari bola bumi menerima sinar matahari (siang), sedang separuh bola lainnya mengalami kegelapan (malam).

c.       Penyerongan/penyimpangan arah angin, arus laut, yang dapat diterangkan dengan hukum Buys Ballot. Arus-arus hawa (angin) tidak begerak lurus dari daerah maksimum ke daerah minimum, tetapi membias ke kanan bagi belah bulatan utara dan membias ke kiri bagi belah bulatan selatan.

d.      Penggelembungan di katulistiwa serta pemepatan di kutub bumi.

e.       Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepatan bumi tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah vertikal tidak tepat menuju ke titik pusat bumi, terkecuali di katulistiwa dan di kutub.

f.       Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam.

g.      Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya.

2)      Gerak Revolusi dari Bumi

Berkat penyelidikan para sarjana: Galileo Galilei, Tycho Brahe dan Keppler maka susunan alam secara Heliosentris dari Kopernikus diakui keunggulannya. Dalam susunan ini bumi berevolusi mengelilingi matahari dalam satu kali revolusi selama 1 tahun. Akibat dari revolusi bumi :

a.  Pergantian 4 musim yakni di sebelah utara garis balik utara (23 ½ LU)

b.  Perubahan lamanya siang dan malam.

c.    Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan. Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit. Menurut hukum Keppler pertama, maka orbit-orbit setiap planet memiliki bentuk bangun elips

3)      Gaya Gravitasi Terrestrial dari Bumi

Bumi mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan gara gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi memiliki bobot karena pengaruh gaya gravitasi bumi.



5.      Planet Mars

Planet Mars merupakan planet yang baru-baru ini di temukannya air oleh Lembaga Antariksa Amerika Serikat, dimana di dalam sebuah kehidupan air merupakan hal yang sangat penting untuk berlangsungnya kehidupan.Sebelum menyatakan spekulasi bahwa planet mars memiliki kemungkinan untuk di tinggali oleh manusia yang akan datang dan kemungkinan di sana juga ada kehidupan yang terjadi. Penelitian oleh NASA terus bergulir.

Sampai akhirnya Nasa mendapatkan fakta yang sangat mengejutkan, yang menjadi pembuktian di sana juga di temukan air sebagai sumber kehidupan, jadi masih ada kemungkinan ada kehidupan di sana. Namun untuk mendetailnya hanya Allah swt yang Maha Mengetahui. Planet ini sering disebut dengan planet merah, karena bila dilihat dengan mata atau teropong kan tampak warna merah. Permukaan mars terdapat kawah-kawah dengan diameter yang mencapai 200 km. Temperatur mars mencapai 50˚C-60˚C.

Suhu bisa mencapai 100 di bwah nol ketika malam hari. Mars memiliki Kala rotasi 4,6 jam dan kala revolusinya 687 hari. Matahari dan mars di dalam susunan tata surya memilliki jarak sekitar 247.1 juta km. Selain itu, mars juga memiliki satelit seperti bumi, bahkan satelit mars ada dua yaitu Phobos dan Deimos.

6.      Planet Jupiter

Salah satu nama-nama planet yang sangat terkenal yang memiliki urutan ke lima dari matahari ini merupakan planet terbesar dalam tata surya. Bahkan, ukuran planet jupiter merupakan dua kali gabungan dari seluruh planet yang ada di dalam susunan tata surya. Atmosfer yang terdapat di planet jupiter terdiri dari hidrigen dan helium, serta mempunyai awan dari amoniak dan kristal es. Planet ini memiliki berjuta satelit kecil yang membentuk cincin. Bahkan, sistem jupiter dan satelit-satelitnya bagaikan miniatur dari sistem yang ada dalam susunan tata surya planet.

Planet terbesar di dalam susunan tata surya ini memiliki diameter sebesar 142.984 km (88.846 mil) di khatulistiwanya. Kepadatan yupiter, yaitu 1,326 g/cm³, merupakan terbesar kedua diantara raksasa gas, namun lebih rendah dari empat planet kebumian lainnya



7.      Planet Saturnus

Saturnus di kenal sebagai planet bercincin dan juga merupakan planet terbesar kedua dalam susunan tata surya planet setelah jupiter. Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari bumi ini di disebabkan, karena jaraknya yang sangat jauh dengan matahari.Evolusi saturnus 29,46 tahun, setiap 378 hari, bumi, Saturnus dan matahari akan berada dalam satu garis lurus, dan juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40 menit 24 detik.

Susunan dari planet saturnus sebagian besar berupa gas dan cairan dan mempunyai kerapatan yang rendah. Dan memiliki bentuk yang diratakan di kutub dan dibengkakkan keluar di sekitar khatulistiwa. Planet saturnus juga memiliki 18 satelit yang terbesar adalah satelit titan.Diameter khatulistiwa saturnus, sebesar 120.536 km (74.867 mil) di mana diameter dari kutub utara ke kutub selatan sebesar 108.728 km (67.535 mil), berbeda 9% bentuk yang diratakan ini karena rotasinya yang sangat cepat, merotasi setiap 10 jam 14 menit waktu bumi.



8.      Planet Uranus

Planet ini di temukan oleh Wilhelm Herschell pada tahun 1781 di Inggris. Kala revolusi 84 tahun dan rotasi 17 jam dan palnet ini mempunyai warna kebiru-biruan. Dalam susunan tata surya planet ini memiliki urutan ke tujuh. Atmosfernya adalah yang terdingin dalam sistem tata surya planet, dengan suhu terendah  49 K (-224˚C). Secara kasar uranus massanya 14,5 kali massa Bumi, menjadikan planet yang paling ringan di antara planet-planet raksasa.

Selain itu kerapatanya 1,27 g/cm³ membuat planet ini paling rendah kedua kepadatannya setelah Saturnus meskipun bergaris tengah lebih lebih besar daripada Neptunus (kira-kira garis tengah bumi), Uranus lebih ringan.



9.      Planet Neptunus

Neptunus merupakan planet terjauh dari matahari. Kondisi planet ini hampir sama dengan planet Uranus. kedua planet ini sering di sebut planet kembar. Neptunus merupakan planet yang paling berangin dalam susunan tata surya planet. Bahkan, pada planet neptunus bisa terjadi badai sangat besar yang mencapai sepuluh kali kekuatan suatu angin topan di bumi, Hampir cukup untuk memecahkan tembok suara. penyebab badai yang sangat besar masih menjadi misteri yang sangat besar di planet Neptunus.

Diameter (49.530 km) menjadikan planet neptunus terbesar ke empat dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17 kali lebih bsar dari Bumi dan sedikit lebih besar dari Uranus. Neptunus memiliki Massa sebesar 1.o243x10 pangkat 26 kgatau 1/19 kali massa jupiter. Jari-jari khatulistiwanya tercatat sebesar 24.764 km, atau sekitar empat kali jari-jari Bumi.



D.      Benda-Benda Lain dalam Tata  Surya

1.      Asteroid

Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebuah planet. Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan Yupiter yang disebut sabuk asteroid. Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi.



2.      Meteor

            Meteor ialah meteoroid yang tertarik masuk ke dalam atmosfer Bumi karena pengaruh gravitasi Bumi. Karena mereka mengalami gesekan yang hebat oleh atmosfer dan gerakannya pun yang cepat dapat menuju permukaan Bumi, meteoroid terbakar di atmosfer. Meteoroid yang terbakar inilah yang disebut meteor. Penduduk Bumi melihat meteor yang terbakar sebagai bintang jatuh. Jika suatu meteor tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater



3.      Komet

            Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis. Komet terbagi menjadi dua jenis jika dilihat dari bentuk dan panjang lintasan.

            Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat Matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.

            Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati Matahari setiap 3,3 tahun sekali.



4.      Satelit

            Satelit adalah benda langit yang beredar mengelilingi planet, dan bersama-sama beredar mengelilingi matahari. Satelit dibedakan menjadi dua yakni satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam merupakan benda langit mirip planet yang mengitari  sebuah planet. Sedangkan satelit buatan yakni satelit yang dirancang manusia untuk keperluan tertentu. Peredaran satelit mengelilingi planet disebut gerak revolusi  satelit.  Di  samping  itu,  satelit  juga  melakukan  gerak  rotasi,  yaitu  beredar mengelilingi sumbunya sendiri. Pada umumnya, arah rotasi dan revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya, yaitu dari Barat ke Timur, kecuali satelit dari planet Neptunus.

Berikut planet-planet beserta satelit alamnya :

1.      Merkurius dan venus tidak memiliki satelit

2.      Bumi memiliki 1 satelit yaitu Bulan

3.      Mars memiliki 2 satelit yaitu Phobos dan Deimos

4.      Jupiter memiliki 17 satelit yang terkenal yaitu Io, Europa, Ganymede dll

5.    Saturnus = 18 satelit (Jabus, Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan, Hyperion, Iapetus, Phoebe dll) ada beberapa seperti Castilo yg memiliki angka 1- sekian" ) 

6.      Uranus = 20 Satelit (Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, Oberon dll)

7.      Neptune = 8 satelit (Titan I-IV, Nereid I-IV)





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Alam semesta adalah ruang angkasa dan benda-benda langit yang didalamnya terdapat bermacam-macam galaksi. Galaksi bimasakti memiliki tata surya yang terdiri dari bintang-bintang, planet-planet dan benda-benda lain di dalam tata surya. Matahari adalah bintang sebagai pusat dari tata surya dan terdapat delapan planet diantaranya adalah, planet merkurius, venus, bumi, mars, yupiter saturnus, uranus dan neptunus. Kedelapan planet tersebut memiliki lintasan yang disebut orbit dan matahari sebagai pusatnya. Selain planet terdapat benda-benda lain diantaranya yaitu komet, meteor, asteroid dan satelit.



DAFTAR PUSTAKA
Pitoyo, Ari dan Sri Purwaningtyas. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Sd/Mi Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Drs. Abdullah Ally & Ir. Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, Bumi Aksara, Jakarta, 1992.
Raafsyamjani, 2013. Makalah Tentang Alam Semesta dan Tata Surya. https://raafsyamjani.wordpress.com/2013/04/25/makalah-tentang-alam-semesta-dan-tata-surya-iad/. Diakses 08 Oktober 2017 pada 12.34
Anonim. 2015. Benda-benda Lain dalam Tata Surya http://www.asikbelajar.com/2015/03/benda-benda-lain-dalam-tata-surya.html diakses 08 Oktober 2017
Anonim. 2017. Tata Surya dan Benda-benda Langit di Dalamnya http://kliping.co/tata-surya/
Risky. 2016. Nama-nama Planet dalam Tata Surya dan Gambarnya. https://pastiguna.com/nama-nama-planet-dalam-tata-surya/#Nama-nama_planet_di_dalam_tata_surya
http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/inilah-6-teori-asal-usul-alam-semesta.html 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar